Jakarta, WANI/Detik - Komnas HAM mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya 4 orang pekerja proyek jalan trans Papua yang ditembak oleh orang tak dikenal di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Perwakilan Komnas HAM akan bertemu dengan pihak Polda Papua untuk membicarakan kasus tersebut.
"Besok teman kita di lapangan akan beretmu dengan Polda Papua. Kepolisian harus mengungkap kasus yang menewaskan 4 warga sipil ini," kata Ketua Bidang Penyelidikan Komnas HAM Natalis Pigay kepada detikcom, Rabu (16/3/2016).
Komnas HAM mengecam pembunuhan yang menewaskan warga sipil tersebut. Sebab mereka bukanlah sasaran atas konflik yang selama ini terjadi di Papua. Keempat warga sipil yang tewas itu murni sedang bekerja mencari nafkah untuk membiayai hidupnya dan keluarga.
"Mereka ini bukan siapa-siapa, bukan subjek konflik. Karena konflik di Papua itu antara pemerintah dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM)," tegasnya.
Namun Natalis menegaskan, ia tidak menyimpulkan bahwa pelaku penembakan terhadap 4 pekerja proyek tersebut adalah OPM. Pihak kepolisian juga belum memastikan apakah peristiwa tersebut merupakan salah satu bagian dari konflik OPM dengan pemerintah.
"Saya tidak tahu pelakunya siapa. Kita percayakan kepada polisi untuk mengusut kasus ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan, 5 pekerja pembangunan jalan trans Papua di Kabupaten Puncak dari Distrik Ilaga menuju Mulia, Kabupaten Puncak Jaya menjadi sasasaran penyerangan brutal yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal. 4 Pekerja tewas karena mengalami luka tembak sementara 1 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri. Pekerja dari PT Modern itu sedang dalam proyek pembangunan jalan nasional Trans Papua lintas kabupaten dan provinsi. Perusahaan tersebut juga mengerjakan pembangunan bandara di Sinak.
Keempat orang yang tewas tersebut yakni Anis (pimpinan proyek), Andi (operator buldoser), Daud (pembantu operator buldoser) dan David (operator ekskavator). Selain itu, satu buldoser dan 1 ekskavator dibakar. Andi, Daud dan David dibawa ke Kampung Tablasupa, Distrik Depapre Kabupaten Jayapura untuk dimakamkan. Sementara Anis dibawa ke kampung halamannya di Toraja.
(khf/Hbb)
Posted by: Nur Khafifah
Copyright ©Detik
Tanggapan anda, silahkan beri KOMENTAR
Silahkan beri KOMENTAR anda di bawa postingan ini...!!!
"Besok teman kita di lapangan akan beretmu dengan Polda Papua. Kepolisian harus mengungkap kasus yang menewaskan 4 warga sipil ini," kata Ketua Bidang Penyelidikan Komnas HAM Natalis Pigay kepada detikcom, Rabu (16/3/2016).
Komnas HAM mengecam pembunuhan yang menewaskan warga sipil tersebut. Sebab mereka bukanlah sasaran atas konflik yang selama ini terjadi di Papua. Keempat warga sipil yang tewas itu murni sedang bekerja mencari nafkah untuk membiayai hidupnya dan keluarga.
"Mereka ini bukan siapa-siapa, bukan subjek konflik. Karena konflik di Papua itu antara pemerintah dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM)," tegasnya.
Namun Natalis menegaskan, ia tidak menyimpulkan bahwa pelaku penembakan terhadap 4 pekerja proyek tersebut adalah OPM. Pihak kepolisian juga belum memastikan apakah peristiwa tersebut merupakan salah satu bagian dari konflik OPM dengan pemerintah.
"Saya tidak tahu pelakunya siapa. Kita percayakan kepada polisi untuk mengusut kasus ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan, 5 pekerja pembangunan jalan trans Papua di Kabupaten Puncak dari Distrik Ilaga menuju Mulia, Kabupaten Puncak Jaya menjadi sasasaran penyerangan brutal yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal. 4 Pekerja tewas karena mengalami luka tembak sementara 1 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri. Pekerja dari PT Modern itu sedang dalam proyek pembangunan jalan nasional Trans Papua lintas kabupaten dan provinsi. Perusahaan tersebut juga mengerjakan pembangunan bandara di Sinak.
![]() |
Lokasi Penembakan |
(khf/Hbb)
Posted by: Nur Khafifah
Copyright ©Detik
Tanggapan anda, silahkan beri KOMENTAR
Silahkan beri KOMENTAR anda di bawa postingan ini...!!!