Dua mahasiswa UNIPA yang ditemukan tewas bersimbah darah di dekat sungai kali Pami Amban Pantai Kelurahan Amban, Senin (31/10). Keduanya tewas diduga dibunuh residivis kasus pembunuhan. |
Manokwari -- Sepasang muda mudi yang masih tercatat sebagai mahasiswa/i Universitas Papua (Unipa) ditemukan tewas dalam keadaan tragis, Senin (31/10). Korban diketahui bernama Agustinus Awun (pria), Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Listrik dan Tasya Sapulete (wanita) yang kuliah di Fakultas Peternakan. Keduanya ditemukan sekitar pukul 16.00 WIT di dekat sungai kali Pami Amban Pantai Kelurahan Amban.
Kabid Humas Polda Papua Barat (PB) AKPB Hari Supriyono dikonfirmasi menuturkan, keduanya ditemukan di dekat kali Pami Kelurahan Amban, dengan kondisi badan yang cukup tragis. Ia juga memastikan keduanya merupakan mahasiswa Unipa. Agustinus Awun disebutkan tinggal di Asrama Villa Nova Amban, sementara korban Tasya tinggal di Sarinah.
Polisi yang tiba di lokasi menurut Hari menemukan korban sudah meninggal dunia dan langsung mengantarkan jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari untuk diotopsi.
Sementara itu, pantauan lansung Cahaya Papua nampak Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Royke Lumowa, ikut meninjau langsung jenazah di RSUD untuk melihat kondisi korban. Kapolres Manokwari AKBP Chistian Rony Putra juga ikut meninjau. Tampak pula keluarga korban (Tasya), sementara keluarga korban ( Agustinus) tidak berada di Manokwari. Hanya teman dan kerabat sekampus yang menjenguknya.
Kasat Reskrim Polres Manokwari AKP Aries Diego Kakori mengatakan, laporan pertama kali diterima oleh Polsek Amban tentang adanya dua orang korban muda – mudi yang ditemukan bersimbah darah disekitar Amban Pantai.
Selanjutnya laporan tersebut diteruskan ke Polres Manokwari. Saat itu juga anggota diarahkan ke TKP. “Korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan kondisinya bersimbah darah ketika ditemukan,” ujarnya.
Aries mengatakan selain meminta pihak RSUD melakukan otopsi terhadap korban, pihaknya juga telah mengamankan beberapa barang milik korban yang dapat dijadikan alat bukti. “TKP telah kita police line dan hari ini kami akan olah TKP ulang untuk melihat kemungkinan ada petunjuk lain,” kata dia.
Ia mengatakan secara kasat mata kemungkinan korban dimutilasi di beberapa bagian tubuh seperti lengan, lutut dan kepala. Meski demikian papar dia, hasil otopsi akan menjawab lebih jelas.
Pada saat ditanya apakah ada organ tubuh yang hilang atau terpisah dari tubuh kedua korban, pihaknya masih akan menunggu hasil otopsi.
Aries mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku dan sudah diburu. Kakori menyebutkan bahwa pelaku merupakan residivis kasus pembunahan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Tim Gabungan Polda PB, telah dikerahkan memburu pelaku. Kami yakin pelaku masih berada di Manokwari,” terangnya. “Ada dugaan pelaku lebih dari satu orang. Kami akan berusaha ungkap dan tangkap pelaku,” tutupnya.
Sementara itu sebuah video yang diungguh warga di Youtube memperlihatkan detik-detik ditemukannya dua korban ini. Dalam video itu Agus yang terkapar sempat terlihat masih bergerak sembari menoleh ke kiri dan ke kanan sebelum tak bergerak sama sekali. Di dunia maya, akun facebook kedua korban yaitu Agustinus "Aguhz Thinuz Z" dan Tasya "Irianike Thanesia S" dibanjiri kiriman duka cita dari rekan-rekan kuliahnya.
Video detik-detik ditemukannya Agus dan Tasya
***
Copyright ©Cahaya Papua
Indonesia has proven itself to be a rogue nation of heartless criminals who terrorize a very proud and progressive people:West Papuans. It's a shame for Australia to say they have have not seen any evidence of genocide in West Papua. However, we are no longer living in an age of Shakespeare, Marco Polo, Christopher Columbus, or even Abraham Lincoln. What we see altogether is the Neo Fascism of Thomas Carlyle, Hitler's Nazi Germany, and, the American concentration camps of WWII.
ReplyDeleteCurrently Genocide slowly happening in Papua. In this week 4 people were killed by Indonesian Papua Students.
Delete