Cookie [false/7]

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda.

Contact Form

Dark mode Logo

Dark mode Logo

Default Image

timeago

Related Posts

×
FAP

FKM-AP Yogyakarta Menolak Rencana Pembangunan Pangkalan Militer TNI AU di Wamena

Usai diskusi dan pembacaan pernyataan sikap FKM-AP wilayah Yogyakarta
Yogyakarta, Tabloid WANI -- Setelah beberapa hari lalu mahasiswa se- Pegunungan Jayawijaya, Papua di Malang menyatakan sikap menolak pembangunan pangkalan militer TNI AU di Wamena, mahasiswa Papua yang bergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Anak Panah Koordinator Wilayah Yogyakarta pun mengadakan diskusi terkait rencana pembangunan pangkalan militer TNI AU tersebut, dan berakhir dengan sebuah pernhyataan sikap, Selasa (25/07/2017)

Baca ini: TNI AU Rencana Bangun Pangkalan di Wamena untuk Tol Udara

Dalam diskusi tersebut mereka menemukan beberapa poin yang akan berdampak negatif menimpa masyarakat kabupaten Jayawijaya, Pegunungan Tengah dan Papua pada umumnya dari kehadiran pangkalan militer TNI AU tersebut.


Pernyataan sikap tersebut, diantaranya seperti, masyarakat akan kehilangan tanah adat yang merupaka tempat bermukim serta berkebun dan lain sebagainya, menjadi peluang bagi para investor asing (non Papua) untuk masuk ke Wamena, Pegunungan tengah dan Papua pada umumnya dan akan terjadi penggusuran rumah warga di sekitaran lapangan terbang guna memperlebar lapangan terbang.

Mereka pun menemukan bahwa, pemerintah kabupaten Jayawijaya sudah melakukan sebuah perjanjian dengan pihak TNI AU  untuk menyiapkan lahan kosong dan TNI AU menyiapkan armada angkatan udara dan dengan demikian akan menambah jumlah personil militer di Wamena dan pegungan tengah dan Papua pada umumnya. 

Dari beberapa poin yang mereka temukan diatas mereka menyimpulkan bahwa, pemerintah dalam hal ini bupati dan sekda sudah gagal membangun Jayawijaya tanpa militer, membuka ruang bagi para kapitalis dalam hal ini para inverstor untuk menghisap atau mengeksploitasi seluas-luas potensi sumber daya alam demi kepentingan individu atau kelompok tertentu.

Kehadiran militer ini pun menurut mereka bukan untuk rakyat melainkan untuk mengamankan para invertor asing (NON OAP) untuk mengeksploitasi potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, dengan demikian akan mematikan perekonomian masyarakat lokal atau orang asli papua setempat.

Mereka pun beranggapan bahwa, pemerintah sudah mencuri tanah adat milik masyarakat adat setempat untuk untuk keperntingan membangun pangkalan militer dimaksud.

Dari beberapa poin dan kesimpulan diatas mereka menyatakan sebuah sikap dengan tegas menolak rencana pembangunan pangkan militer TNI AU di Wamena tersebut.(*)



Posted by: Fransiskus Huby
Copyright ©Tabloid WANI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Post a Comment