Jacob Rumbiak (kanan) dan Matt Gale (kanan) di Honiara, Solomon Island untuk KTT Melanesia Spearhead Group pada tahun 2015, yang menerima aplikasi keanggotaan West Papua (Foto: Tommy Latupeirissa). |
"Pendaftaran Aplikasi ULMWP Mengikuti Kriteria dan Prosedural Baru Menjadi Anggota Penuh MSG"
"....Nyonya Lora Lini adalah anak dari Walter Lin̄i, seorang imam Anglikan dan Perdana Menteri pertama Vanuatu, sejak kemerdekaan pada 1980 hingga 1991. Kini putri Bapa Walter Lini, Nyonya Lora Lini dipercayakan sebagai wakil khusus pemerintah Vanuatu untuk urusan dekolonisasi status politik West Papua di PBB.
Melanesia Spearhead Group (MSG) dilahirkan pada tahun 1986 bertempat di kota Goroka, Papua New Guinea. Tujuan utama didirikannya MSG adalah:
- Untuk mempromosikan dan memperkuat perdagangan antar keanggotaan, pertukaran budaya, tradisi, nilai-nilai dan kesetaraan kedaulatan Melanesia;
- Untuk mendorong kerja sama ekonomi dan teknis antara anggota; dan
- Untuk menyelaraskan kebijakan negara anggota dan tujuan bersama anggota selanjutnya dari pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, tata kelola yang baik dan keamanan.
MSG hadir di era milinium ini melekat pada keberadaan aslinya sebagai negara bangsa (nation satates), artinya sebagai sebuah negara merdeka resmi anggota PBB ia/negara-negara rumpung bangsa Melanesia ini masih terikat dan melekat dengan nilai dirinya selaku INDIGENOUS PEOPLE [Masyarakat Pribumi]. Kehidupan Indigenous people memiliki satu kesatuan hidup yang tak terpisahkan dari tanah adat-nya, hukum adat-nya, masyarakat-nya, kepercayaan-nya, budaya-nya, bahasa-nya dan sebagainya. Dimana keseluruhan unsur tersebut kemudian menghadirkan harkat martabat dan sovereignty/kedaulatan murni indigenous people Melanesia dan disitulah letak IDENTITAS hakiki atau sesungguhnya rumpung bangsa Melanesia. Hal yang sama berlaku pula bagi indigenous people lainnya yang mendiami muka bumi kita ini.
Diluar ruang lingkup kehidupan keluarga besar rumpun bangsa Melanesia tentunya kami orang-orang Melanesia memiliki tetangga dekat kami sekawasan Pasifik, yakni keluarga besar Polinesia dan Micronesia bahkan lebih luas lagi yakni keluarga besar masyarakat dunia/global yang wajib memiliki kesamaan pola dan displin hidup berbangsa dan bernegara dibawah satu aturan yang disetujui bersama dibawa pengawasan organisasi bangsa-bangsa yang mendiami kolong langit kita ini yang bernama Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Baca juga, ini: (MSG Sakit Kepala, West Papua Sakit Hati dan Indonesia Merampas Melanesia)
Organisasi MSG resmi terdaftar bagian dari PBB pada tanggal 23 Maret 2007 sesuai prosedur hukum internasional yang menerapkan sistem organisasi era modern. Dari pengertian itulah terjadinya implemtasi nyata dengan menghadirkan patner dialog negara-negara asing mengarah pada saling memberi dan saling menerima sesuai kebutuhan masing-masing mereka seperti ekonomi, perdaganagan, perikanan, pendidikan dan pelatihan, pertkebunan, kesehatan, industri, IT, pertahanan keamanan, dan sebagainya. Lebih dari itu tentunya bermuculan dampak lain yang saling menguntungkan, tetapi juga saling merugikan. Dampak merugikan ini nampak dan dirasakan pada masalah Papua Barat akibat campur tangan pemerintah bangsa asing lain kedalam ruang lingkup kehidupan keluarga besar Melanesia.
Lalu bagaimana dengan orang Papua saat ini? Berdasarkan tiga point kunci tujuan lahirnya MSG diatas, sangatlah terang dan jelas bahwa nilai-nilai kesetaraan sesama Melanesia wajib dulindungi sehingga inilah saatnya Organisasi Melanesia Spearhead Group berkewajiban melakukan tindakan nyata penyelamatkan dan perlindungi terhadap orang-orang Papua tanpa kecuali yakni MENERIMA ULMWP RESMI MENJADI ANGGOTA PENUH MSG tahun 2019, suatu tindakan mengamputasi dampak buruk akaibat pergaulan dunia luar kedalam ruang lingkup kehidupan orang-orang Melnesia tersebut.
Seluruh wilayah West Papua, manusia, flora dan faunanya serta segala sesuatu yang berada dalam wilayah West Papua adalah wilayah KEDAULATAN MURNI milik Bangsa Melanesia. Alat ukur akurat SOVERIGNTY/KEDAULATAN MURNI milik Bangsa Melanesia diukur dari pemilikkan wilayah bangsa Melanesia, wilayah tanah adat setiap suku dalam keluarga Melanesia, budaya orang Melanesia, bahasa asli milik orang Melanesia, kebiasaan hidup orang Melanesia, rumpun sub-sub suku bangsa Melanesia yang memiliki nenek Moyang Ras Negroid berkulit hitam, berambut keriting, memiliki kepercayaan adat, dsb yang jauh sangat berbeda dengan NKRI berumpung bangsa Malayu. Sekali lagi ULMWP meminta kepada MSG agar menegaskan pada NKRI dan bangsa asing siapa saja dan diamana saja bahwa seleruh wilayah West Papua adalah kedaulatan murni milik Bangsa Melanesia dibawah kepemimpinan MSG yang harus direbut kembali sekarang juga dan BUKAN sovereignty [kedaulatan] milik NKRI.
Baca ini: (ULMWP Menuntut Agar MSG Meninjau Status Indonesia)
Himbauan: Saudara-saudari sebangsa dan se Tanah Air West Papua dari berbagai latar belakang kita datang dengan profesi kita yang berbeda-beda sesuai talenta yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, mari kita berjuang bersama-sama selaku pendoa, donatur, tenaga aksi, media, dsb berjuang bersama-sama bekerja mendorong proses keanggotaan penuh status West Papua menjadi anggota penuh MSG tahun 2019.
Ingat! ULMWP bersama saudara-saudari sebangsa dan setanah air West Papua, kita semua hanyalah alat sekerja Tuhan Allah untuk membebaskan umatNya diatas Tanah Papua. Tuhan Allah Dialah pemimpin perjuangan kita semua, Ia yang berjalan didepan perjuangan kita dan Ia juga yang menutup barisan belakan perjuangan kita.
Tetap semangat dalam Tuhan pasti Ia memberikan kemenangan kepada kita yang selalu berharap padaNya dan bekerja keras.
___________
)*Penulis adalah seorang pemimpin politik dan akademisi Papua. Kini ia memimpin sebagai juru bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)
Posted by: Admin
Copyright ©ulmwp.org | tabloid-wani.com "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com