![]() |
Juru Bicara Departemen Luar Negeri RI Teuku Faizasyah (tengah). Foto: Antara |
"Kita sudah sampaikan protes terhadap penghargaan dari Dewan Kota Oxford. Tetapi, pemerintah Inggris menegaskan bahwa tidak ada garis komando langsung dengan kebijakan pemerintah kota. Penegasan itu yang kita garis bawahi," jelas Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, saat dihubungi, Rabu (17/7).
Baca juga:
- Ketua ULMWP Bersama Vanuatu Masuk ke PBB, Indonesia Kecam
- PBB Mengkonfirmasi Telah Menerima Petisi Referendum West Papua
"Ya (hubungan bilateral) masih aman. Tidak dapat dipungkiri ada rasa kecewa. Bagaimanapun sebagai negara sahabat, kita harus menjaga hubungan baik. Sebenarnya rilis yang dikeluarkan pemerintah Inggris menunjukkan respons yang jelas. Kami berharap masyarakat jangan sampai terkecoh. Apalagi menilai penghargaan itu sebagai dukungan pemerintah Inggris terhadap OPM (Organisasi Papua Merdeka)," pungkasnya.
(Lihat juga: DPR Minta Pemerintah Kirim Nota Diplomatik ke Inggris Soal Benny Wenda)
Dalam rilis yang diunggah dalam situs resmi Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran menggarisbawahi posisi Pemerintah Inggris terhadap Papua tidak berubah. "Kami mendukung integritas wilayah Indonesia, dan menganggap Papua sebagai bagian tidak terpisahkan dari Indonesia," bunyi pernyataan tersebut.
Kehadiran Benny Wenda di Inggris tidak mencerminkan dukungan pemerintah Inggris terhadap kedaulatan Papua. Penghargaan Dewan Kota Oxford pun tidak berkaitan dengan kebijakan pemerintah Inggris. Secara politik, dewan lokal memiliki kebijakan independen.
Lebih lanjut, pemerintah Inggris terus mendukung upaya otoritas berwenang dan masyarakat sipil untuk mengatasi kebutuhan dan aspirasi masyarakat Papua. Termasuk, memperkuat perlindungan hak asasi manusia (HAM) dan memastikan manfaat yang diperoleh masyarakat Papua dari pembangunan berkelanjutan. Pejabat Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mengunjungi Papua secara teratur, dan bertemu dengan berbagai otoritas, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan kelompok kepentingan. (A-2)
(Baca artikel ini: Perjalanan Benny Wenda dari Penjara Abepura ke Internasional dan Pimpin ULMWP)
Copyright ©Media Indonesia "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com
Dua Hal yg menjadi tolok ukur bagi kita ttg sejauh mana keseriusan pemerintah indonesia menangani perjuangan politik bangsa papua.ketika sir BenyWenda dpt dgn mudah menyerahkan petisi 1,8 pernyataan politik bgs papua ditangan pbb,selanjutnya dukungan wali kota oxford mengapresiasikan sir BenyWenda dgn predikat freedom of oxford , sikap preventif dan enggan mencari solusi adalah cara kerja yg terkesan tdk mampu sehingga membiarkan masalah menjadi krusial diperdebatkan. kedua bagian inilah perlu menjadi intropeksi bersama sebelum kita sama2 akhiri dgn menggigit jari kita ....
ReplyDeletePenghargaan adalah sebuah pengakuan dari dewan kota Oxford lama2 dan pasti adalah dalam kedaulatan Tuhan manusia berusaha dan berjuang kebenaran pasti akan menang. Horas E Bara.
ReplyDeleteKNPB MENJALANKAN MISINYA SECARA INDEPENDENT pada akhirnya kontribusi unruk ULMWP.
ReplyDelete