![]() |
Gubernur Papua, Lukas Enembe bertemu Gubernur Yogyakarta di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat 03/08/2016. |
Tabloid-WANI, Yogyakarta -- Pertemuan yang dilakukan hari Rabu (03/07/2016) antara mahasiswa Papua dengan gubernur Papua tepatnya Jam sembilan pagi di asrama Papua Kamasan I Yogyakarta. Kemudian gubernur Papua Lukas Enembe melanjutkan perjalanannya untuk bertemu langsung dengan gubernur atau raja keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Jam 1 siang.
![]() | |
Saat pertemuan antara Mahasiswa Papua dengan Gubernur Papua di asrama Papua Kamasan I, Yogyakarta, 03/08/2016. Foto: Roberta Mayapa |
Gubernur Yogyakarta Hamengku Buwono X tidak memberi surat tertulis terkait jaminan kenyamanan bagi mahasiswa Papua di Jogja.
Sultan mengatakan, Yogyakarta yang pernah menjadi ibu kota negara, tidak bisa dijadikan tempat menyampaikan aspirasi untuk menuntut kemerdekaan Papua. Meskipun, kebebasan menyampaikan pendapat dilindungi oleh konstitusi.
"Yogya adalah Indonesia, kata dia (Sultan). Jika menyampaikan ekspresi itu harus di dalam (Asrama Mahasiswa Papua) Kamasan. Jangan keluar" ujar Gubernur Papua, Lukas Enembe menirukan pernyataan Sultan.
Hasil yang diberikan dari polda dan gubernur Yogyakarta kepada Mahasiswa Papua, serta seluruh bangsa Papua sama tanpa seperti keputusan awal, tanpa perubahan satu pun dari empat (4) tuntutan yang diberikan oleh mahasiswa Papua kepada pemerintah Yogyakarta tersebut tidak dikabulkan oleh pemerintah Yogyakarta.
Baca berita terkait berikut:
- Kepada Gubernur Papua, Sultan Tegaskan Larangan Gerakan Separatis di Yogya
- Tatap Muka Dengan Gubernur Papua, Sultan Jogja: No Separatist
- Hasil Pertemuan DPR Papua dengan Sultan di Yogyakarta
Kemudian besok hari kamis (04/07/) gubernur Papua akan bertemu presiden Indonesia Joko Widodo untuk mengklarifikasi masalah yang di alami oleh mahasiswa Papua di kota studi Yogyakarta. Bila keputusan presiden sama dengan gubernur Yogyakarta, maka gubernur Papua siap bertanggung jawab sepenuhnya untuk EXSODUS seluruh mahasiswa Papua yang ada di kota studi yogyakarta. Kalau kenyamanan mahasiswa Papua tidak menjamin oleh pemerintah Yogyakarta.
Setelah pertemua antara gubernur Papua dengan Presiden Indonesia Joko Widodo hari kamis (04/07/), gubernur Papua Lukas Enembe kembali menegaskan kepada seluruh pemerintah provinsi Yogyakarta, bila pertemuan kami dengan Presiden RI ini hasilnya sama, maka saya sebagai kepala daerah akan meng-exsoduskan seluruh mahasiswa Papua yang ada di Yogyakarta dan juga dimanapun kota studi yang mahasiswa Papua berada.
Terkait situasi ini ketua IPMAPA di Yogyakarta menghimbauhkam kepada seluruh ketua ketua Ikatan se Papua dari Sorong sampai Samarai harus mengadakan pertemuan dengan semua anggota masing masing kabupaten dan besok tanggal (4/08) semua hasil rapat setiap kabupaten akan di laporkan.
Lihat juga:
Editor by: ERIK
Copyright ©facebook.com/Zayur.bingga
Tanggapan anda, Silahkan beri KOMENTAR di bawa postingan ini...!!!
Yang harus di ingat :
ReplyDelete1.ir.soekarno tidak pernah di tangkap di belanda waktu mahasiwa di leiden.
2.jumlah mahasiswa papua di kota2 study di jawa tidak sebanyak orang jawa yang hidup di papua jd pikir baik segala dampaknya,baik sosial,budaya dan politik karrna papua merdeka itu sudah pasti,hanya soal waktu.