Cookie [false/7]

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda.

Contact Form

Dark mode Logo


Default Image

timeago

Related Posts

×
DPO

Komandan OPM: “Yang Polisi Tangkap Cuma Saya Sendiri, Tapi 1000 Kalenak Masih Berjuang”

Komandan OPM: “Yang Polisi Tangkap Cuma Saya Sendiri, Tapi 1000 Kalenak Masih Berjuang”
Kalenak Telenggen - Foto:Roberth
Tabloid-Wani, Jayapura -- Melalui Komandan Operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) Lekagak Telenggen menyampaikan bahwa penembakan terhadap Kalenak Telenggen adalah benar. Ini dikatakan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam press realesnya yang diterima wartaplus.com, Jumat (3/6) pagi

“Itu anak buah saya yang selama ini memang di cari polisi termasuk saya, kami memang DPO Tim gabungan Polda Papua dan Polres Jayawijaya. Dan Selasa (31/5) kemarin telah berhasil membekuk Kalenak Telenggen itu saya kira hal yang biasa dan kami Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat memang wajib berhadapan hal seperti itu,”ujar Lekagak Telenggen kepada Juru Bicara Tentara Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) Tuan Sebby Sambom.

Komandan Operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Lekagak Telenggen mengatakan bahwa silakan tangkap anggotanya, tapi di hukum sesuai aturan hukum saja dan jangan menghabisi nyawanya. “Silahkan tangkap Kalenak Telenggen dan bunuh, tetapi 1000 Kalanak masih berjuang untuk Papua merdeka di rimbah raya, “ kata Lekagak Telenggen.

Komandan Operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Lekagak Telenggen menegaskan bahwa Kapolda Papua Irjend Paulus Waterpauw mengatakan, pelaku teror di Papua itu tidak benar. “Kalanak Telenggen adalah anak buah saya, dia tangan kanan saya dan memang itu komandan lapangan yang kamu tangkap,”ujarnya.

Dikatakan Seby, Lekagak menunggu informasi terakhir apakah Kalena Telenggen masih hidup atau sudah di bunuh. Kalanak Telenggen bukan teroris, OTK, KKB. “Dialah pejuang Pembebasan Papua Barat, tanpa dididik dalam pendidikan namun lahir secara alamiah. Maka saya harap bahwa kepolisian daerah Papua tangani Kalanak Telenggen dengan hati-hati dan segera di pulangkan kembali ke keluarganya,”ujar Lekagak

Kata dia , kami semua pimpinan bersama seluruh Pasukan Tentara Pebebasan Nasional Papua Barat OPM masih menunggu arah penanganan Kalanak Telenggen sampai satu minggu. Komandan Operasi TPNPB-OPM Lekagak Telenggen berpesan kepada Kapolda Papua Irjend Paulus Waterpauw, mohon tidak di perbolehkan membunuh Kalenak Telenggen dengan dalil apapun. “Tetapi proses hukum sesuai dengan data yang tuan Kapolda miliki,”ujarnya.

Seperti diketahui Kelenak Telenggen ditangkap sebagai DPO oleh Polda Papua diketahui berada di rumah kos di samping Kantor Kehutanan Jalan SD Percobaan Distrik Hunikiak , Wamena Kabupaten Jayawijaya, Selasa (31/5) pagi. Timsus Polda Papua BKO Polres Jayawijaya melaksanakan pengintaian di rumah kos dan sekitar pukul 11.30 WIT, Timsus Polda Papua BKO Polres Jayawijaya masuk kerumah kos dan tersangka berusaha melarikan diri melalui parit dengan melakukan penyamaran dengan mewarnai wajahnya dengan menggunakan lumpur. Saat tersangkap ia tidak mengaku sehingga ditunjukkan bukti berupa dokumen akhirnya pelaku mengakui bahwa itu dirinya.

Kelenak terpaksa ditembak dalam penyergapan di sebuah rumah milik keluarganya di Wamena, sebab dalam aksi penyergapan ini, Kelenak sempat melawan petugas dan berusaha merebut senjata petugas.

Kelenak terlibat dalam penyerangan Polsek Sinak di Kabupaten Puncak pada 27 Desember 2015 yang mengakibatkan 3 anggota Polsek Sinak tewas ditempat yakni Briptu Ridho, Bripda Arman, Bripda Ilham. Sedangkan Bripda Riyan kena luka tembak pada bagian tangan. Didalam penyerangan Polsek Sinak, kelompok Kelenak juga membawa kabur 7 pucuk senjata api dan ratusan amunisi.

Kemudian tanggal 3 Desember 2014, dua orang polisi atas nama Aipda Thomson Siahaan dan Bripda Apriyanto Forchen sedang ikut membantu mengangkat kursi untuk persiapan natal di Ilaga, Kabupaten Puncak. Saat itu, Kelenak bersama dengan anak buahnya, langsung merampas 1 pucuk senjata yang dipengang oleh polisi dan menembak kedua polisi ini, hingga tewas ditempat. Lalu melakukan penembakan empat pegawai PT. Modern ketika mengerjakan proyek pembangunan jalan di Desa Agenggen, Kabupaten Puncak yang menghubungkan Distrik Sinak dan Distrik Mulia, Selasa 15 Maret 2016 sekitar pukul 13.45 WIT. Sedangan seorang karyawan melarikan diri.





Copyright ©WartaPlus


Tanggapan anda, silahkan beri KOMENTAR
Silahkan beri KOMENTAR anda di bawa postingan ini...!!!

1 Comments